Wednesday, March 2, 2011

Stasiun Tugu Yogyakarta Terus Direvitalisasi

Yogyakarta sebagai kota destinasi wisata budaya dan gudangnya para seniman, setiap tahun laju pertumbuhan penduduknya terus meningkat. Belum lagi dengan daya tariknya sebagai kota pendidikan membuat kota ini harus terus berbenah diri. Pengembangan fisik dan non fisik tata ruang kota, diperlukan guna menunjang denyut nadi perekonomian masyarakat. Kawasan Malioboro dan sekitarnya yang sudah lama menjadi sebuah titik kehidupan kota ini, perlu terus untuk dikembangkan, dan salah satunya adalah Stasiun Tugu.
Daerah yang berada di sekitar Stasiun Tugu, selama ini belum dioptimalkan secara lebih. Sedangkan kawasan ini bisa menjadi sebuah kawasan ekonomi terpadu yang dapat memberikan kontribusi positif bagi kota ini. Mengingat letak geografisnya berada di tengah kota, serta berdekatan dengan pusat pemerintahan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Atas dasar itu, Direksi PT. KAI kembali beraudiensi dengan Gubernur Propinsi DIY, Sultan Hamengkubuwono X dan pemerintah kota Yogyakarta langsung di kantor Kegubernuran, Yogyakarta, Senin (28/2).


Direktur Utama PT. KAI Ignasius Jonan dan Gubernur DIY, Sultan Hamengkubuwono X sepakat untuk melanjutkan program revitalisasi Stasiun Tugu dan sekitarnya, sehingga menjadi sebuah kawasan yang turut menghidupkan denyut perekonomian masyarakat Yogyakarta.

Audiensi ini sebagai lanjutan dari keinginan dari pihak Gubernur DIY sejak tahun 2005 yang menginginkan agar PT. KAI untuk mengembangkan serta merevitalisasi Stasiun Tugu. Pada tahun 2007, keinginan ini berlanjut pada Memorandum of Understanding (MoU). Dan pada tahun 2008 hingga 2009, dilakukan studi pengembangan kawasan ini, yang juga dilakukan survey.
Dalam audiensi ini, Direktur Utama PT. KAI, Ignasius Jonan yang didampingi oleh Wakil Direktur Utama, Darmawan Daud serta beberapa pejabat dari lingkungan kantor pusat dan daerah operasi (Daop) 6 Yogyakarta, memaparkan beberapa master plan pengembangan di daerah Stasiun Tugu. Ke depannya, fungsi daripada stasiun ini akan kembali menjadi sebuah titik pertemuan (meeting point) yang lengkap dengan fasilitas penunjang.
Selain untuk mempercantik daerah tersebut, berbagai fasilitas penunjang ini juga berfungsi untuk memberikan kemudahan akses dari Jalan Mangkubumi menuju Jalan Malioboro dan sebaliknya. Sehingga kereta api semakin bisa berintegrasi dengan moda transportasi lainnya. Juga dalam masterplan ini, diutarakan mengenai kantong parkir yang mampu menampung kendaraan roda empat dalam jumlah besar. Pada Stasiun Tugu akan ada beberapa sky walk untuk menyeberangi jalan rel, dan juga akan ada jalan yang berada di bawah tanah guna langsung menuju pedestrian area yang berada di jalan Malioboro.

No comments:

Post a Comment